Breaking News rq center

Kamis, 11 Februari 2016

TANGGAPAN TERHADAP PENGHINAAN KEPADA SYEIHK DR. H. ISMAIL KASSEM PADA KEGIATAN FORUM ULAMA SERANTAU DI HOTEL OASIS 06 FEBRUARI 2016 OLEH TGK. H. SULFANWANDI HASAN, MA (PIMPINAN DAYAH RAUDHATUL QUR’AN DESA TUNGKOB KEC. DARUSSALAM A. BESAR)


PENGHINAAN INI DAPAT DI AKSES PADA:

TANGGAPAN TERHADAP PENGHINAAN KEPADA SYEIHK DR. H. ISMAIL KASSEM PADA KEGIATAN FORUM ULAMA SERANTAU DI HOTEL OASIS 06 FEBRUARI 2016 OLEH TGK. H. SULFANWANDI HASAN, MA (PIMPINAN DAYAH RAUDHATUL QUR’AN DESA TUNGKOB KEC. DARUSSALAM A. BESAR)


ISI PENGHINAAN TERHADAP SYEIKH DR. ISMAIL KASSIM ITU ADALAH:
  
1.     Syiah
2.     Ternyata orang ini adalah Syiah yang hampir mengelabuiUmat Islam Aceh
3.     Setelah berhasil masuk ke negeri Aceh dengan penyamarannya (Taqiyah)
4. Syeikh Ismail Kassim itu ternyata telah terbukti menghina sahabatMulia Nabi Muhammad SAW sebagai Munafiq
5.  Masya Allah..dia memang telah menghina sahabat Nabi sebagai Munafiq dan alasannya ada dalam Qur’an
6.     Keparatlah dia..telah dengan lancang sekali mulutnya mencaci sahabat Nabi
7.  Padahal dialah (Syiah) yang bodoh telah salah menafsirkan dalil ayat yang tidak sebagaimana mestinya
8.  Dan ini sama halnya dengan wahabi yang telah salah dalam mengambil makna al-Qur’an sebagaimana mestinya. Maka benarlah Syiah dan Wahabi
9.  Sekian lama dia mencari cara untuk masuk ke dalam Dayah Aswaja, maka baru sekaranglah orang ini baru menampakkan Kesyi’ahannya
10. Dan kini Dayah Aswaja Aceh telah mencap/ stempel kepadanyasebagai yang harus di tolak dan dihindari
11.     Hati-hatilah kita semua akan TAQIYAH syiah


MENGAPA SYIAH DI KATAGORIKAN PENGHINAAN TERHADAP SYEIHK:
1.     Sabda Nabi: Golongan Syiah dalam Jahannam tempat kembali
2.   Keyakinan Syiah Sayyidina Abu Bakar, Umar dan Ustman semua masuk neraka, karena merebut kekuasaan dari Sayyidina Ali menantu Nabi
3.     Hadits Nabi mereka terima dan amalkan jika sanadnya kepada Sayyidina Ali
4.    Mereka mengakui ada 12 Imam yang Makshum bersih suci setelah Nabi wafat
5.     Mereka  membolehkan Nikah Mut’ah, pada hal sudah diharamkan Nabi
6.     Taqiyah Syiah: Rukun Agama Syiah



Taqiyah menurut kaum Muslimin adalah sebuah istilah yang pemahamannya hanya terarah kepada satu arti Yaitu “Dusta”. Adapun menurut Syi’ah taqiyah berarti perbuatan seseorang yang menampakkan sesuatu berbeda dengan apa yang ada dalam hatinya, artinya nifaq dan menipu dalam usaha mengelabui atau mengecoh manusia. Taqiyah adalah satu prinsip dari prinsip-prinsip kesesatan mereka. Taqiyah memiliki kedudukan yang luar biasa, mereka telah menempatkannya dalam tempat pengagungan dan pengkultusan, hingga mereka menjadikannya sebagai asas dalam agama mereka, dengan taqiyah seorang hamba akan mendapatkan pahala dan ihsan dari Allah.


 PENJELASAN TGK. H. Sulfanwandi Hasan, MA
1.   Syeikh DR. Ismail Kassim, beliau adalah seorang Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Al- Jistiyah (Jalur India) yang beliau beri nama dengan “ZIKIR NAFAS” , sama seperti Thariqat Naqsyabandiyah al Waliyyah yang di Aceh, di kembangkan oleh Abuya Syeikh H. Muda Waly  al Khalidy Labuhan Haji Aceh Selatan. 

2.   Naqsyabandiyah al Jistiyah tersebut, sama dengan Naqsyabandiyah Abuya Muda Waly, pada tekanan MENGHIDUPKAN ISIM ZAT " ألله – ألله – ألله "   dalam QALAB DAN ROH, setiap nafas  “ NAIK-TURUN” .

3.  Syeikh DR. Ismail Kassim, memperkenalkan Naqsyabandiyah Al Jistiyah tersebut, dengan Istilah “MENGHIDUPKAN SYAHADAH”. Bersyahadah dengan memperkuat La Ilaha Illallah, hidup Nafy -- Itsbat, dan Isim Zat " ألله – ألله – ألله "  . Bersyahadah bukan hanya mengucapkan KALIMAH SYAHADAH DENGAN LIDAH, tapi Syahadah yang diucapkan harus “TEMBUS” dalam HATI dan ROH. Karena merujuk kepada definisi Iman:
ألإيمان هو تصديق بالقلب وإقرار بالسان وأعمال بالأركان
Maka jika tidak tercapai tiga catatan Iman tersebut (Hati/Roh-Lidah/lisan- amal dhahir), dipastikan bermasalah (tidak ada) iman seseorang hamba.

Syeikh Ismail Kassim menegaskan, apabila  Syahadah hanya sebatas lisan (tidak ada syahadah dalam Qalab dan Hati) maka inilah Iman Muslim Munafiqin, karena mereka tidak ada “PERISAI”  yang membentengi dari jatuh dalam dosa. Sebab Qalab dan Roh mereka “KOSONG” dari Iman. Jadi karena tidak sejalan apa yang di luar (LISAN/LIDAH) dengan apa yang di dalam (QALBU/ROH), inilah kriteria MUNAFIQIN. Maka beliau sering mengatakan dengan bahasa yang lebih “TAJAM”, orang muslim yang bersyahadah hanya dengan LISAN, bukan “ORANG MUKMIN”. Orang Mukmin adalah orang-orang yang Syahadah mereka terdapat dalam QALAB, ROH, dan LISAN. Karena merekalah orang-orang yang punya “PELUANG SELAMAT” dari jatuh dalam dosa. Sebab roh dan qalab mereka hidup dengan Tauhid Syahadah.

4.     Syeikh DR. Ismail Kassim, mengaitkan Syahadah Lisan saja (tanpa Qalab dan Roh) dengan dalil  “PENAFIAN ALLAH” terhadap IMAN  para sahabat:
Ùˆَ Ù…ِÙ†َ النَّاسِ Ù…َÙ†ْ ÙŠَÙ‚ُÙˆْÙ„ُ Ø¡َامَÙ†َّا بِاللهِ ÙˆَبِالْÙŠَÙˆْÙ…ِ الْØ£َØ®ِرِ ÙˆَÙ…َاهُÙ…ْ بِÙ…ُؤْÙ…ِÙ†ِÙŠْÙ†َ (البقرة: 8)
Artinya: dan di antara manusia ada yang mengatakan; kami telah  beriman kepada Allah dan hari akhirat, padahal mereka (sebenarnya) tidak beriman. (BQ: 8)

Syeikh Ismail Kassim, menterjemahkan makna الناس  dalam ayat tersebut dengan sebahagian sahabat, yang tidak diakui iman mereka oleh Allah, sementara di Aceh, (terutama dalam banyak ta’rif sahabat) kalau mendengar istilah sahabat, terbayang Abu Bakar, Umar, Usman, Ali dan sahabat –sahabat lain yang baik dan mulia. Inilah yang terjadi perbedaan dalam memahami TA’RIF SAHABAT, sehingga menjadi polimik mencap/ stempel Syeikh Ismail Kassim sebagai orang Syiah, karena menghina Sahabat. Padahal jelas yang Syeikh katakan bukan semua sahabat. Itulah makna sebagian manusia tadi dalam al Baqarah ayat 8.   Kita juga tidak dapat memungkiri, bahwa dalam kalangan sahabat (orang yang bersama Nabi) ada orang-orang MUNAFIQ. Ketika sejumlah sahabat memuji-muji ketaatan seseorang diantara mereka (yang selalu bersama Nabi), Lalu Nabi katakan; “DIA ITU SEORANG MUNAFIQ” TIDAK BERIMAN, terus ada sahabat yang spontan mengusulkan pada Nabi: Biar kita bunuh saja mereka Ya Rasulallah ? Nabi Menjawab: “JANGAN” kalau kita bunuh mereka, maka orang-orang akan mengatakan; “Islam Itu Jahat Kejam” membunuh sesama saudaranya sendiri. Begitulah seorang MUNAFIQ yang larut dalam kalangan SAHABAT. Jadi perbedaan pendapat yang terjadi hanya sebatas ta’rif, sehingga kita di Aceh kental sekali Sahabat itu : Orang yang hidup di Zaman Nabi, beriman dengan Nabi, dan bukan dari golongan Munafiq. Sementara Syeikh Ismail Kassim beliau memaknai Sahabat, Orang yang hidup di Zaman Nabi berkawan dan IMAN dengan Nabi walaupun Munafiq. Maka menurut beliau ada Sahabat Mukmin Sempurna, ada pula Sahabat Munafiq, karena mereka selalu berkawan dan hidup bersama Nabi. 

KESIMPULAN:
1.      Saya melihat sebenarnya TIDAK ADA YANG KELIRU dengan Syeikh Ismail Kassim apalagi “SESAT SYIAH”. Kalau kita memahaminya dengan sejuk dan hati yang tawadhuk, sungguh tidak akan keluar bahasa menuduh orang lain SESAT- SYIAH. HANYA KARENA KESOMBONGAN DAN RASA ANGKUH, merasa diri benar dan alim, dengan mudah kita MENYESATKAN ORANG LAIN. Saya mohon maaf tidak bermaksud menggurui, wajar kita belajar pada kisah Nabi MUSA, diperintah Allah untuk belajar pada Nabi Khadhir, karena merasa diri orang yang sangat Alim periode itu. Apalagi kalau kita lihat dalam FIQH, begitu banyak perbedaan pendapat, walaupun dalam satu mazhab, jadi jangan cepat menghukum orang lain dengan sesat, apalagi “MEMPELINTIR” dan membolak balikkan FAKTA, dimana yang Syeikh Ismail Kassim maki-maki dalam Unduhan You Tobe mudhiatulfata itu, adalah sahabat makna dari sebagian manusia itu, karena Allah tutup dengan : ÙˆَÙ…َاهُÙ…ْ بِÙ…ُؤْÙ…ِÙ†ِÙŠْÙ†َ

2.       Jangan mencari-cari titik perbedaan, kalau kita berlapang dada mencari kebenaran, saya yakin indah rasanya berkasih sayang. Tidak ada manusia yang sempurna, dengan segala kelebihan dan kekurangan mari kita saling memperbaiki dan menyambung silaturrahmi. Betapa mulianya pekerjaan Syeikh Ismail Kassim, beliau Takhassus bidang Tauhid, Syahadah Ma’rifah, sementara kita selama ini lebih pokus pada FIHQ dan Ilmu Lainnya. Apa lagi kalau terbukti orang yang kita CAP SESAT SYIAH itu, ternyata orang yang sangat dekat dengan ALLAH. Bayangkan betapa DHALIM nya kita, bahkan mempengaruhi orang lain, dengan kita Plintir fakta; seolah-olah Syeikh Ismail MEMAKI-MAKI SEMUA SHABAT, pada hal yang beliau maki-maki itu hanya yang MUNFIQ dalam al Baqarah ayat 8 itu.

3.      Jadi sekali lagi kepada adek- adek saya, mari kita belajar lebih dewasa, dalam memahami perbedaan pendapat, ta’rief, apalagi beda istilah. Semoga kerukunan antar sesama kita lebih hidup dan bermartabat. Mari kita saling cros cek kepada Guru-Guru Kita, Abu MUDI, Abuya JAMALUDDIN WALY, Abu Tumin Blang Bladeh, Abu TU Bulqainy, dan banyak orang tua kita yang sangat Lapang Dada, memberi jawaban yang lebih bijak.

Inilah jawaban dan tanggapan TGK. H. Sulfanwandi Hasan, MA. Pimpinan Pesantren Raudhatul Qur’an Desa Tungkob Kec. Darussalam Aceh Besar. Juga sebagai Wakil Talqin Thariqat Qadiryah Wan Naqsyabandiyah Prov.  Aceh.  Alumni Dayah Darussalam Labuhan Haji. Alumni Dayah BUDI Abu Ibrahim Lamno. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.

Tungkob, 11 Februari 2016


TGK. H. SULFANWANDI HASAN, MA
            HP: 0811682335

Read more ...

PROFIL KEPEGURUSAN OSDA DAYAH RAUDHATUL QUR'AN

Designed By