Breaking News rq center

Minggu, 21 Mei 2017

SULITKAH MEMPELAJARI BAHASA ARAB?

oleh : Drs. Usman Husen MA (salah seorang dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Arab UIN Ar-Raniry)

Ketika salah seorang dosen IAIN Ar-Raniry bertanya kepada Prof. Daniel Reise dalam suatu ceramahnya pada tahun 1977 “Bahasa apa yang paling mudah di dunia ini dan bahasa apa pula yang paling sukar?”. Daniel setengah bercanda menjawab: “Yang termudah adalah bahasa ibu dan yang tersulit adalah bahasa asing”. Jawaban yang begitu gamblang ini menggambarkan bahwa tidak ada suatu bahasapun yang termudah dan tersulit di dunia ini. Hamid 'Abdul Qadir juga menyatakan, dalam bukunya “al-Nahj al-Hadith”, bahwa bahasa arab bukanlah suatu bahasa yang sulit, namun jika anda ingin memasuki sebuah rumah, janganlah masuk lewat jendela, tapi masuklah melalui pintunya. Artinya jika anda ingin belajar bahasa Arab carilah celah dan jalannya sehingga anda menemukan jalan masuk yang mudah. Dua pernyataan ini menunjukkan tidak benar jika ada yang mengklaim bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sulit dikuasai. Setiap bahasa memiliki karakteristik tersendiri, dan dalam karakteristik tertentu dalam setiap bahasa pasti ditemukan kesulitannya.

Lalu Bagaimana Cara Termudah Untuk Mempelajari Bahasa Arab?
Banyak referensi yang merujuk pada definisi bahasa yang dikemukakan Ibn Jiniy bahwa
bahasa adalah suara yang diungkapkan oleh suatu kelompok masyarakat untuk menyampaikan tujuan-tujuan mereka”. Para pendidik bahasa sekarang dengan mengutip definisi ini menyatakan bahwa belajar bahasa asing dituntut agar pelajar bahasa itu memulai dengan proaktif mencari ungkapan yang ingin disampaikan kepada pihak lain, lalu menghafal ungkapan tersebut dan menggunakannya untuk tujuan-tujuan yang ingin dicapai."

Para ahli pendidikan bahasa asing di Barat sekarang telah mengalihkan pandangan dari belajar bahasa secara teoritis ke aplikasi bahasa terapan, dan mereka telah berhasil dengan baik. Percakapan-percakapan yang dilakukan sehari-hari secara terus menerus merupakan inti aplikasi bahasa. Percakapan ini diawali dengan komunikasi sederhana sehari-hari dalam berbagai bentuk interaksi antar sesama.

Para pakar di kalangan sarjana Arab baik yang modern atau ulama dahulu seperti al-Jahidz dan Ibn Khaldun menyatakan bahwa bahasa harus memiliki lingkungan bahasa yang sekarang disebut dengan quantum bahasa. Di Indonesia sekarang juga dikenal dengan "kampung bahasa"  untuk belajar bahasa inggris yang cepat dimana diciptakan perkampungan yang seolah-olah orang yang masuk kesana sama seperti berada dalam lingkungan sebuah Negara Barat. Dengan tercipta suasana lingkungan bahasa demikian maka pelajar/mahasiswa secara otomatis terbenahi dengan bahasa secara berangsur dan menyeluruh. Hal yang sangat urgen dalam hal ini adalah mahasiswa harus proaktif ingin tahu segala sesuatu yang ada di sekitarnya, sementara dosen harus siap dengan setiap kosa kata yang dibutuhkan mahasiswa. Selanjutnya kata dan istilah atau ungkapan tersebut dihafal dan digunakan secara terus menerus. Intensifitas mahasiswa untuk memperoleh dan menggunakan bahasa merupakan modal utama dalam belajar bahasa. Dari pihak pendesain bahasa juga jika semakin detil dipersiapkan materi kepada mahasiswa, baik secara tertulis atau memang dosen memiliki kemampuan yang spontan untuk berbahasa sebagaimana dituntut oleh kebutuhan proses pembelajaran maka semakin meningkat malakah (kepemilikan) bahasa pada mahasiswa. Untuk memudahkan mengingat -ka'idah materi sebaiknya disajikan dalam pola-pola tertentu untuk diikuti dan diciptakan contoh baru.

Berdasarkan pernyataan dan uraian di atas kami berpesan kepada mahasiswa khususnya, dan kepada seluruh teman-teman yang ingin mempelajari bahasa arab :
  • Tanamlah dalam diri anda bahwa “saya mampu dan In Sya Allah saya akan mahir berbahasa dalam rentang waktu enam bulan”.
  • Bayangkan anda akan berbahagia dan senang jika mendapat kesempatan melanjutkan studi ke negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu, tapi langsung menggunakan bahasa Arab.
  • Mulailah berbahasa Arab dari sekarang, karena setiap pekerjaan yang anda telah memulainya berarti anda telah memperoleh kesuksesan sebanyak 60%. Bayangkan jika anda berangan-angan akan memulainya sementara tidak pernah memulainya, hal itu tidak lebih dari suatu fatamorgana yang tidak wujud nyatanya.
  • Anggaplah bahasa Arab yang anda hadapi sekarang sama seperti kebutuhan pada bahasa ibu ketika anda kecil dahulu.
  • Maka, tanyakan dan gunakan semua istilah yang ada di sekitar anda dan yang anda butuhkan dengan terus menerus bertanya dan menggunakannya.
  • Hafal ungkapan bahasa yang anda temukan dan gunakan ungkapan-ungkapan yang memiliki tujuan komunikatif bukan bentuk kata lepas dari kalimat, dan anda tidak harus menguasai kalimat yang panjang pada tahap awal.
  • Ikutilah dengan cermat pola bahasa yang anda peroleh, terutama gaya bahasa indah, dan gunakanlah dalam karangan atau insyak anda. Misalnya:
آهْ لَيْتَكِ كُنْتِ مَعِيْ
oh, kiranya engkau bersamaku. atau 

مَا أَجْمَلَ غُرُوْبَ الشَّمْسِ
alangkah indahnya sunset, dan seterusnya
  • Biasakan diri untuk menggunakan kata kerja/tashrif sesuai dengan tuntutan keadaan dalam kalimat seperti: (saya, kamu (lk), kamu (pr), kami, dia (lk), dia, pr), mereka (lk), mereka (pr) dan seterusnya
  • ikutilah gaya percakapan orang Arab dengan memperhatikan tekanan suara dan mad, sehingga bahasa anda diakui oleh penutur asli
  • hindarilah menggunakan bahasa ibu secara mutlak
  • hindari pula menterjemahkan kalimat yang anda temukan dalam ungkapan percakapan, tapi pahamilah maksud dan gunakan langsung dalam percakapan
  • terjemahkan segala sesuatu yang anda dengar di lingkungan anda kedalam benak anda dalam bahasa Arab
  • tinggalkan menghafal kaidah-kaidah bahasa yang anda tidak memahaminya
  • tulislah ungkapan-ungkapan penting dan indah di buku diary anda atau di mading, sehingga dibaca oleh semua teman
  • hidupkanlah buletin mingguan tempat kreaktivitas bahasa arab anda
  • bersemangatlah anda untuk memperoleh pengungkapan bahasa sebanyak-banyaknya

sumber :
majalah shohibul qalam edisi perdana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROFIL KEPEGURUSAN OSDA DAYAH RAUDHATUL QUR'AN

Designed By