Breaking News rq center

Rabu, 25 Oktober 2017

Tgk. Feriadi Mustafa, ST Terpilih Jadi Ketua Umum OSDA RQ Center 2017-2018


Tgk. Feriadi Mustafa, ST ketua umum periode 2017-2018.
Rabu 25 oktober 2017 seluruh Santri dan dewan guru dayah Raudhatul Qur'an mengadakan pemilihan ketua umum periode 2017-2018 yang dilaksanakan di balai Tajul Arifin. Acara tersebut dipimpin oleh Tgk. Fakhrul Husni, adapun kandidat yang diusung sebagai calon sebanyak tiga orang yaitu: (1) Tgk. Feriadi Mustafa. ST, (2) Tgk. Alfa Chair, dan (3) Tgk. Fakhrurrazi. pengajuan calon tersebut atas inisiatif dewan guru, mengingat agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu.
Tgk. Fakhrul Husni ketika dikonfirmasi oleh media menyampaikan bahwa mubes tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pengajuan calon sepenuhnya diserahkan pada guru. Adapun Perolehan suara terbanyak dalam musyawarah tersebut yaitu Tgk. Feriadi Mustafa dengan 31 suara sementara Tgk. Alfa Chair memperoleh 24 suara dan yang terakhir Tgk. Fakhrurrazi memperoleh 20 suara.
Tgk. Dzulhijmy dalam kapasitasnya sebagai ketua mubes menyampaikan bahwa mubes pada tuhun ini dilaksanakan agak terlambat dari biasanya, hal ini terjadi karena satu dan lain hal. Ia menambahkan seyogyanya mubes dilaksanakan pada bulan syawal. Tgk. Fadli sebagai guru besar dayah Raudhatul Qur'an dalam nasehatnya mengingatkan pengurus agar dapat melakukan tugasnya dengan baik, lulusan magister Fiqh modern tersebut juga menambahkan bahwa kepengurusan dalam dayah ini merupakan muniatur dalam memimpin masyarakat diluar dayah, karena di dayahlah kita belajar memimpin masyarakat. Sementara itu Tgk. Feriadi Mustafa sebagai ketua umum terpilih, mengharapkan bimbingan dewan guru dalam kepemimpinannya, sarjana teknik kimia tersebut mengharapkan agar semua pengurus yang telah ditetapkan dapat membantu dalam mewujudkan visi dan misi yang telah di tentukan oleh pihak dayah.

Penulis : Tgk Fakhrul Husni
Editor : Tgk Malek Azis
Read more ...

Minggu, 20 Agustus 2017

5 TRIK DARI SAID AN-NURSI UNTUK ANDA YANG MASIH MALAS MELAKUKAN IBADAH



إن الصلوة كانت على المؤمنين كتابا موقوتا   
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS An-Nisa’ : 103)

Suatu hari, seorang yang telah berusia lanjut, berbadan besar dan memiliki kedudukan tinggi berkata kepadaku. “Sholat adalah perbuatan baik. Namun ketika di ulang-ulang setiap hari lima kali terasa banyak dan membosankan.”

Lama sesudah perkataan itu di ucapkan aku merenung. Ternyata diri ini mengungkapkan hal yang sama. Aku pun memikirkannya sejenak, ternyata diriku juga telah mengambil pelajaran yang sama dari setan. Ketika itulah aku sadar bahwa orang tersebut tampaknya menuturkan kalimat di atas dengan hawa nafsu. Aku pun berbisik dalam hati, “selama diri dan nafsu ini memerintahkan kepada keburukan, ia harus terlebih dahulu diperbaiki. Sebab, orang yang tidak bias memperbaiki dirinya, ia tidak akan mampu memperbaiki yang lain.” Aku pun berkata kepadanya :   

Wahai diri, dengarkan lima peringatan dariku sebagai jawaban dari ucapanmu yang penuh kebodohan, dalam tidur kelalaian, di atas ranjang kemalasan.

Peringatan pertama
Wahai diri yang malang, apakah usiamu abadi? Apakah engkau memiliki jaminan pasti bisa tetap hidup sampai tahun depan, bahkan sampai esok hari? Yang membuatmu merasa bosan melakukan shalat secara berulang-ulang adalah ilusi dan prasangkamu bahwa dirimu akan hidup selamanya. Lalu engkau memperlihatkan sebuah dalil seakan-akan dengan kemewahanmu engkau akan kekal di dunia. Apabila engkau menyadari bahwa usiamu sangat singkat dan ia akan lenyap, sudah barang tentu mempergunakan bagian dari dua puluh empat bagiannya untuk melakukan satu pengabdian indah dan tugas yang menyenangkan yang merupakan sarana untuk menggapai kebahagiaan abadi tidak akan membosankan. Sebaliknya, ia menjadi sarana pembangkit rasa rindu yang tulus dan cita rasa yang mulia..

Peringatan Kedua
Wahai diri yang rakus, setiap hari engkau memakan roti, minum air, dan menghirup udara. Apakah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang itu membuatmu bosan? Tentu saja tidak. Sebab, mengulang apa yang dibutuhkan tidak membuat bosan. Justru ia membuatmu bisa terus merasa nikmat. Karena itu, shallat yang mendatangkan nutrisi bagi qalbu, air bagi kehidupan ruh, serta hembusan udara bagi perangkat rabbanu yang tersiman di tubuh, pasti tak membuatmu bosan dan jenuh.
Ya, qalbu yang menghadapi berbagai duka dan kesedihan tak terhingga yang menyenangi impian dan kesenangan tak terkira tidak mungkin meraih kekuatan dan nutrisi kecuali dengan mengetuk pintu Tuhan Yang Maha Penyayan dan Maha Pemurah, Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ruh yang terpaut dengan sebagian besar entitas yang datang dan pergi dengan cepat di dunia yang fana ini tidak bisa mereguk air kehidupan kecuali dengan menghadap sumber kasih sayang Tuhan yang abadi, dan Kekasih yang kekal lewat shalat.
Jiwa manusia yang memiliki daya rasa yang halus dimana ia merupakan perangkat Ilahi yang bercahaya, yang dicipta untuk kekal abadi, yang secara fitrah merindukan-Nya, sekaligus cermin yang memantulkan berbagai manifestasi-Nya, tentu ia sangat butuh bernafas di tengah desakan dan tekanan berbagai kondisi dunia yang menghimpit dan gelap. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan menghirup dari jendela shalat.

Peringatan ketiga
Wahai diri yang tidak sabar, saat ini engkau gusar mengingat penatnya ibadah yang engkau lakukan pada hari-hari yang lalu, serta sulitnya ibadah dan hantaman musibah musim ini. Lalu, engkau memikirkan penuaian berbagai kewajiban pada masa mendatang, pelaksanaan shalat, kepedihan dan ujian yang ada. Karenanya engkau menjadi gelisah dan tidak sabar. Mungkinkah ini bersumber dari orang yang memiliki akal?
Orang yang tidak sabar sepertimu tak ubahnya seperti pemimpin yang bodoh yang mengarahkan kekuatan pasukannya yang besar menuju sisi kanan musuh, padahal pada waktu yang sama sisi kanan musuh telah bergerak masuk ke dalam barisan sehingga berhasil mengalahkannya. Kemudian sang pemimpin tadi mengarahkan sisa kekuatannya ke sisi kiri musuh saat tidak ada satupun musuh disana. Maka, musuh mengetahui titik lemahnya hingga mengarahkan serangannya ke jantung pertahanan hingga menghancurkan sang pemimpin dan pasukannya secara total.
Ya, engkau seperti sang pemimpin yang sembrono itu. Pasalnya, berbagai kesulitan dan kepenatan dimasa lalu telah berubah menjadi rahmat. Kepedihannya telah hilang dengan menyisakan kenikmatan. Kesulitannya juga telah berubah menjadi pahala. Karena itu semestinya ia tidak melahirkan rasa bosan. Sebaliknya, seharusnya ia melahirkan rasa rindu yang baru, perasaan yang segar, upaya yang sungguh-sungguh untuk terus menerus mengejarkannya. Adapun hari-hari yang akan datang, ia masih belum tiba. Jika sudah dipikirkan dari sekarang maka sangat bodoh dan dungu. Sebab, tangisan saat ini terhadap sesuatu yang masih bersifat mungkin sama seperti rasa haus dan lapar yang akan dirasakan di masa mendatang.
Jika kondisinya demikian, apabila engkau memiliki akal, renungkan ibadah pada hari ini saja. Ucapkan dalam hati, “aku akan menyisihkan waktu satu jam untuk menunaikan kewajiban yang sangat penting, nikmat dan indah, serta mengerjakan satu pengabdian mulia yang mendatangkan pahala besar hanya dengan beban yang ringan. Ketika itulah kemalasan dan ketiadaan semangatmu akan berubah menjadi satu tekad yang menyenangkan.”
Wahai diri yang tidak sabar, engkau harus memiliki tiga kesabaran :
·         Sabar melaksanakan ketaatan
·         Sabar meninggalkan maksiat
·         Sabar menghadapi musibah
Jika engkau cerdas, jadikan hakikat yang tampak dalam perumpamaan di atas sebagai pelajaran dan petunjuk. Ucapkan dengan penih semangat dan kesatria, “Wahai Yang Mahasabar!”, lalu pikullah ketiga jenis sabar di atas. Berpeganglah pada kekuatan sabar yang Allah tanamkan pada dirimu dan berhiaslah dengannya. Sebab, ia sudah cukup untuk menghadapi berbagai kesulitan dan seluruh musibah selama tidak digunakannya di jalan yang salah.

Peringatan Keempat
Wahai diri yang bingung! Apakah menurutmu penunaian ubudiyah ini tidak ada hasilnya?! Apakah balasannya sedikit sehingga engkau merasa bosan? Padahal, ada di antara kita yang bekerja hingga sore hari tanpa kenal leha manakala dijanjikan harta atau mendapat ancaman.
Nah, apakah shalat yang merupakan makanan qalbumu yang lemah dan faqir dalam jamuan sementara bernama dunia; nutrisi dan cahaya bagi rumah yang pasti menjadi tempatmu, yaitu kubur; sarana penolong saat engkau berada di mahsyar yang merupakan tempat pengadilanmu; cahaya dan kendaraan bura      q yang melintasi shirath al-mustaqimyang pasti kau lewati tidak berbuah atau imbalannya sangat kecil?
 Ketika ada orang yang berjanji akan memberimu uang sepuluh juta, dengan syarat kau bekerja selama seratus hari, engkau tentu bekerja tanpa pernah bosan dan malas lantaran mengharap janjinya, padahal bisa jadi ia mengingkarinya. Lalu bagaimana dengan Zat yang telah berjanji kepadamu sementara Dia tidak pernah ingkar?! Dia berjanji memberimu ganjaran besar berupa surge, dan hadiah agung berupa kebahagiaan abadi, serta mempekerjakanmu untuk menunaikan kewajiban dan tugas yang sangat menyenangkan hanya dalam beberapa saat. Jika engkau tidak menunaikan tugas ringan tersebut atau menunaikannya tanpa semangat dan setengah hati, berarti engkau telah meremehkan hadiah-Nya dan tidak percaya kepada janji-Nya. Apakah engkau tidak berpikir bahwa engkau berhak mendapatkan hukuman yang keras dan siksa yang pedih? Tidakkah engkau tergerak untuk menunaikan tugas yang sangat mudah dan ringan ini karena takut kepada penjara yang abadi berupa neraka jahannam? Apalagi engkau telah menunaikan berbagai tugas berat dan sulit tanpa kenal lelah karena takut kepada penjara dunia.

Peringatan Kelima
Wahai diri yang berkutat dengan dunia, apakah sikap malasmu dalam beribadah dan kelalaianmu dalam mengerjakan salat karena terlalu sibuk dengan dunia? Atau engkau sudah tidak sempat karena sibuk mencari nafkah?
Apakah engkau dicipta untuk dunia semata sehingga mencurahkan semua waktumu untuknya? Perhatikan baik-baik! Engkau tidak bisa menyamai kekuatan burung pipit yang paling kecil dalam memperoleh kebutuhan hidup dunia meski secara fitrah engkau lebih mulia dari seluruh hewan. Mengapa dari sini engkau tidak dapat memahami bahwa tugas aslimu bukan tenggelam dalam kehidupan dunia dan sibuk dengannya seperti hewan.
Mestinya usaha dan ketekunanmu ditujukan untuk kehidupan yang kekal sebagai manusia hakiki. Terlebih lagi urusan dunia yang engkau sampaikan adalah persoalan yang tidak penting. Akhirnya waktumu yang sangat berharga habis dalam urusan yang tidak penting dan tidak berguna. Misalnya mempelajari jumlah ayam di Amerika atau jenis lingkaran di seputar Saturnus. Se olah-olah dengan itu engkau mendapat sesuatu dari ilmu cakrawala dan statistic. Engkau menganggapnya lebih penting dan lebih urgent dari semua urusan se olah-olah engkau akan hidup ribuan tahun.
Barangkali engkau akan berkata, “yang membuatku enggan dan malas menunaikan sholat dan ibadah bukan hal-hal sepele seperti di atas. Akan tetapi, persoalan penting yang terkait dengan mencari nafkah”. Jika demikian, perhatikan perumpamaan berikut:
Jika upah harian se orang sekitar seratus ribu, lalu ada yang berkata, “Galilah tempat ini selama sepuluh menit, niscaya engkau akan mendapatkan batu mulia seperti zamrud yang bernilai seratus juta.” Bukankah alasannya sangat sepele, bahkan tidak waras jika ia menolak dengan berkata, “tidak, aku tidak akan melakukannya. Sebab, hal itu akan mengurangi upah harianku”.
Demikianlah kondisimu. Jika engkau meninggalkan sholat wajib, maka seluruh hasil usaha dan pekerjaanmu di kebun ini hanya terbatas pada nafkah duniawi yang sangat murah tanpa memetik keuntungan dan keberkahannya. Sementara jika engkau sisihkan waktu istirahatmu di antara waktu kerja untuk menunaikan shalat yang merupakan sarana pelapang ruh dan qalbu, maka di samping mendapat hasil ukhrawi, bekal akhirat, dan upah duniawi yang penuh berkah, engkau juga akan mendapatkan sumber mata air besar dari dua kekayaan maknawi yang abadi.
Pertama, engkau akan mendapatkan bagian dan jatahmu dari tasbih setiap bunga, buah dan tumbuhan yang kau siapkan dengan niat tulus di kebunmu
Kedua, hasil kebunmu yang dimakan entah oleh hewan, manusia, atau pencuri akan menjadi sedekah jariyah untukmu, dengan syarat engkau bertindak atas nama Zat Pemberi rezeki hakiki dan dalam lingkup ridha-Nya dan engkau pandang dirimu berposisi sebagai wakil dan pengawal yang mendistribusikan harta Allah kepada makhluk-Nya.
Sekarang, perhatikan orang yang meninggalkan shalat. Betapa ia sangat merugi. Betapa ia kehilangan kekayaan yang demikian besar. Ia akan terus dalam kondisi terhalang dan tidak mendapatkan dua harta kekayaan abadi yang memberi kekuatan maknawi kepada manusia untuk bekerja sekaligus menyegarkan semangatnya. Lalu, ketika mencapai usia senja ia akan merasa bosan dan gusar dengan pekerjaannya seraya berbisik kepada dirinya, “dalam waktu yang dekat aku akan meninggalkan dunia. Mengapa aku memenatkan diri?”. Ia terjerumus dalam kondisi malas. Sebaliknya, orang pertama berkata, “Aku akan bekerja keras untuk usaha yang halal di samping terus melakukan ibadah agar kuburku lebih terang. Serta aku ingin meletakkan simpanan yang lebih banyak untuk akhirat”.
Kesimpulannya, beramallah wahai diri! Hari kemarin telah berlalu, sementara esok belum tiba dan tidak ada jaminan engkau dapat menggapainya. Karena itu, berharaplah dari umurmu yang hakiki, yaitu sekarang. Paling tidak engkau sisihkan sesaat darinya untuk simpanan akhirat. Yaitu dengan berada di Mesjid atau di atas sajadah guna menjamin masa depan hakiki yang abadi. Selain itu, ketahuilah bahwa setiap hari baru merupakan pintu bagi datangnya alam baru untukmu dan untuk yang lain. Jika engkau tidak menunaikan shalat di dalamnya, maka alam harimu pergi menuju alam gaib dalam kondisi gelap, mengeluh, dan sedih. Ia akan menjadi saksi yang memberatkanmu. Setiap kita memiliki alam sendiri dari alam tersebut. Kualitasnya sesuai dengan amal dan kondisi qalbu. Ia laksana cermin dimana gambarnya mengikuti warna dan kualitasnya. Jika gelap, gambarnya juga menjadi gelap. Jika bening, gambarnya juga menjadi jelas. Jika tidak, berarti terjadi perubahan yang menjadikan sesuatu yang besar menjadi kecil. Demikian pula dengan dirimu, dengan qalbu, akal, dan amalmu, engkau dapat merubah gambaran alammu. Serta dengan usaha dan kehendakmu engkau dapat menjadikan alam tersebut sebagai saksi yang menguntungkan atau memberatkanmu.
Demikianlah, jika engkau menunaikan shalat dan menghadap kepada Tuhan Sang Pencipta alam Yang Mahaagung dengan shalatmu, alam yang mengarah kepadamu itu akan bersinar terang. Se olah-olah shalatmu sebagai lampu dan niat shalat seperti menekan tombolnya sehingga hal itu menghilangkan kegelapan dalam alammu. Ketika itu, seluruh gerakan dan perubahan yang berada di sekitarmu di dunia akan merubah menjadi laksana tatanan penuh hikmah dan tulisan penuh makna yang ditulis dengan qudrat Ilahi. Maka salah satu cahaya dari الله نور السموات والأرض masuk ke qalbumu sehingga alam harimu itu menjadi terang. Cahayanya akan menjadi saksi untukmu di sisi Allah.
Wahai saudaraku, jangan engkau berkata, “shalatku masih jauh dari hakikat tersebut.” Sebab, sebagaimana benih kurma membawa sifat-sifat pohon kurma yang akan menjulang dimana yang membedakan hanya rincian dan garis besarnya, demikian pula dengan shalat orang awam seperti diriku dan dirimu. Ia mengandung bagian cahaya tersebut dan rahasia hakikat seperti yang terdapat pada shalat wali Allah yang saleh meskipun perasaannya tidak terpaut dengan itu. Terang cahayanya juga berbeda-beda sebagaimana perbedaan antara benih dan pohon kurma. Walaupun shalat memiliki tingkatan yang lebih banyak, namun seluruhnya mengandung pondasi hakikat cahaya tersebut.
اللهم صلّ وسلّم على من قال (الصلاة عماد الدين) وعلى اله وصحبه اجمعين
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam-Mu kepada sosok yang berkata, “Shalat adalah tiang agama.” Juga kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.
Read more ...

Jumat, 04 Agustus 2017

Rumus Sakti Menghafal TSULATSI MUJARRAD, FIIL AMAR Serta FIIL NAHYI Untuk Pemula


Dalam dunia Islam, Bahasa Arab memiliki peranan sangat penting, selain karna Al-Qur’an diturunkan dalam Bahasa Arab, banyak juga sumber-sumber hokum Islam yang tertulis dalam bahasa arab, maka tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang ingin mempelajari Bahasa Arab, terlebih dulu harus mempelajari 2 cabang ilmu pokok, yaitu Nahwu dan Shorf. Adapun pada kesempatan ini, saya akan focus kepada ilmu shorf dulu.

Pembelajaran ilmu shorof khususnya untuk para pemula, jika tidak di ajarkan menggunakan trik (rumus) tertentu, maka hasilnya akan sia-sia, apalagi  jika yang menjadi sasaran pengajarannya itu kepada santri-santri kelas 1 SMP (berdasarkan pengalaman penulis ketika belajar di Dayah Ummul Ayman Samalanga) yang belum pernah belajar bahkan mengenal bahasa arab sama sekali.

Kitab matan bina wal asas ( salah satu kitab yang wajib di kuasai pada cabang ilmu shorf ) yang terdiri dari 35 bab akan sangat sulit dihafal oleh para pelajar pemula jika di ajarkan tanpa menggunakan rumus sakti (trik). Bagi para pembaca yang pernah belajar di pesantren salafi mungkin pernah menghafal beberapa rumus untuk memudahkan hafalan khususnya pada bab sulasi mujarrad. Pada bab ini, penulis merasakan beberapa kekeliruan ketika pertama kali menghafal karena hurufnya yang bersamaan, hanya berbeda pada huruf pertengahan, yakni a’in fiil (pada wazan فعل).  Namun ketika kita menghafalnya di lingkungan yang minim pengetahuannya tentang metode pengajaran dayah salafi, semua itu terasa aneh (berdasarkan pengalaman belajar penulis sendiri).

Oleh karena demikian, kali ini penulis mencoba untuk menawarkan beberapa rumus modern, supaya memudahkan para ikhwan wal akhawat fillah untuk menghafal 6 bab sulasi mujarrad, fiil amar serta fiil nahyi.

Tsulasi mujarrad : AKU YAKIN HANYA DIA UNTUKku KINI

Fiil amar : UJUB DIRI BISA HINA DIRI

Fiil nahyi : AKU MAKIN SAYANG SAMA MAMI

Nah, itulah beberapa trik khusus yang wajib dikuasai santri jika ingin menguasai ilmu shorf khususnya dalam bab sulasi mujarrad. Rumus ini penulis dapatkan ketika mengikuti pelatihan bahasa arab secara online via whatsapp di BISA. Namun pelatihan ini harus penulis akhiri karena untuk melanjutkan ke level BINA wajib membayar administrasi. Sekian

kalau ada yang ingin ditanyakan silahkan komentar
Read more ...

Kamis, 15 Juni 2017

Khatam 30 Juz Lebih Dari Disertasi S3



Zuljalapba.com - Kini usiaku menjelang kepala empat. Jika merujuk kepada umur umat junjungan kita Nabi Muhammad Shallallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka kemungkinan “tinggal” 20 tahunan lagi aku hidup di dunia ini. Namun dengan usia sematang itu, untuk menghitung berapa kali aku khatam Al-Qur`an seumur hidupku ini, rasanya lima jariku tidak habis. Duh…malunya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuniku dan memberiku kesempatan memperbaiki diri.

Semuanya berawal dengan “idealisme” atau tepatnya kesombonganku bahwa aku ingin katham Al-Qur`an sekaligus dengan terjemahannya. Keinginan yang menurutku wajar karena aku tidak bisa berbahasa Arab. Berbagai saran langsung maupun via e-mail yang aku terima tentang bagaimana caranya khatam Al-Qur`an dalam satu tahun kuabaikan, karena umumnya hanya mengutamakan selesai membaca Al-Qur`an tapi memahami artinya menjadi tujuan kedua.

Aku kemudian menciptakan strategi sendiri. Aku mulai dengan membiasakan membawa Al-Qur`an mini ke manapun aku pergi. Aku letakkan Al-Qur`an tersebut di handbagku, dengan asumsi jika ia dekat denganku maka kapanpun aku mau --atau tepatnya in the mood-- aku bisa membacanya segera. Namun nyatanya strategi ini tidak dapat memuaskan keinginanku untuk membaca dan memahami artinya sekaligus, karena Al-Qur`an berukuran mini ini tentunya tidak memungkinkan memuat juga terjemahannya. Belum lagi karena ukurannya mini, maka otomatis aksara Arab yang tertulis juga berukuran mini. Akibatnya mata cepat lelah, ditambah alasan tidak masuk akal lainnya seperti sibuk, malas, dan seterusnya, maka membaca satu ‘ain saja sudah dapat aku anggap “achievement”.

Strategi lain adalah membuat acara rutin tadarus dengan suamiku saat kami tiba di rumah, menjelang tidur malam. Saat itu, sekaligus dalam rangka melatih kemampuan berbahasa Inggris, kami merujuk pada Al-Qur`an dengan terjemahan bahasa asing tersebut. Pikir aku, “Sambil menyelam minum air.” Kami berdua bergantian membaca Al-Qur`an masing-masing sepanjang satu

‘ain lalu bergantian membaca terjemahan bahasa Inggrisnya. Strategi ini ternyata lebih parah, karena tidak membuat aku bertahan dengan keinginan khatam Al-Qur`an. Akhirnya kami berjalan dengan strategi masing-masing. Suamiku lanjut dengan caranya sendiri membaca Al-Qur`an selepas shalat tahajud yang dilakukannya menjelang adzan Subuh. Ini juga kebiasaan yang seringkali membuatku iri, karena di saat ia shalat dan mengaji, aku biasanya masih terlelap di peraduan. “Gak enak mau bangunin, kayaknya tidurnya pules banget, capek ya,” begitu biasanya jawaban suamiku, jika suatu waktu aku minta dibangunkan untuk bisa shalat tahajud berjamaah dengannya.

Pencarian strategi jitu ini akhirnya berakhir saat aku terima e-mail berbahasa Inggris dari seorang teman kantor yang isinya sbb:

Why do we read Quran, even we can't understand Arabic?

An old American Muslim lived on a farm in the mountains of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa was up early sitting at the kitchen table reading his Qur'an. His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in everyway he could. One day the grandson asked, "Grandpa, I try to read the Qur'an just like you but I don't understand it, and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur'an do?" The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied, "Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water." The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house. The grandfather laughed and said, "You'll have to move a little faster next time," and sent him back to the river with the basket to try again. This time the boy ran faster, but again the basket was empty before he returned home. Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead. The old man said, "I don't want a bucket of water; I want a basket of water. You're just not trying hard enough," and he went out the door to watch the boy try again. At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show this grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would leak out before he got back to the house. The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was again empty. Out of breath, he said, "See Grandpa, it's useless!"

"So you think it is useless?" The old man said, "Look at the basket." The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different.



It had been transformed from a dirty old coal-basket and was now clean, inside and out. "Son, that's what happens when you read the Qur'an. You might not understand or remember everything, but when you read it, you will be changed, inside and out. That is the work of Allah (Subhanahu wa Ta’ala) in our lives."


Jadi intinya, memahami isi Al-Qur`an memang memberi nilai plus bagi kita, namun membaca Al-Qur`an “saja” dapat membersihkan diri kita luar dan dalam seperti bersihnya keranjang arang yang diceritakan pada kisah di atas.

Akhirnya, aku berkesimpulan bahwa yang utama adalah niat yang kuat untuk membakar motivasi kita menuju khatam Al-Qur`an. Berbekal bahan bakar ini, aku menyiapkan 2 buah Al-Qur`an, satu aku letakkan di meja kamar dekat tempat tidur di rumah dan yang satu lagi kuletakkan di lemari kantor dekat komputerku. Modal lain adalah ingatan, karena aku selalu paksa diriku mengingat surat ke berapa yang sudah aku baca di rumah dan saat aku akan baca Al-Qur`an di kantor. Dan jangan lupa, pasang target: kapan aku harus khatam? Walaupun target waktu yang aku tetapkan sudah terlewati, namun dengan target kita tahu kita ingin mencapai apa.

Hari ini tanggal 3 September 2009 tepat 13 Ramadhan 1430 H selepas shaat Subuh, aku berhasil menyelesaikan bacaan Al-Qur`an hingga surat Al-Ikhlas, surat terakhir. Aku khatam Al-Qur`an!!! Suamiku tak lupa memberi selamat dan doa. Sungguh, rasanya lebih hebat daripada saat aku ujian promosi S3 awal tahun 2008 lalu.

“Ya Allah, Ya Tuhanku! Rahmatilah aku dengan Al-Qur`an dan jadikanlah Al-Qur`an bagiku sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat.

Ya Allah, Ya Tuhanku! Ingatkanlah aku apa yang aku terlupa dari ayat-ayat Al-Qur`an. Ajarkanlah aku dari Al-Qur`an apa yang belum aku ketahui. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan siang, dan jadikanlah Al - Qur`an itu hujjah bagiku, wahai Tuhan Sekalian Alam.” Amin.

sumber : Buku Kisah Mengharukan Para Penghafal Al-Qur'an, Nor Kandir ST, Pustaka Syabab, halaman 17
Read more ...

Minggu, 21 Mei 2017

SULITKAH MEMPELAJARI BAHASA ARAB?

oleh : Drs. Usman Husen MA (salah seorang dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Arab UIN Ar-Raniry)

Ketika salah seorang dosen IAIN Ar-Raniry bertanya kepada Prof. Daniel Reise dalam suatu ceramahnya pada tahun 1977 “Bahasa apa yang paling mudah di dunia ini dan bahasa apa pula yang paling sukar?”. Daniel setengah bercanda menjawab: “Yang termudah adalah bahasa ibu dan yang tersulit adalah bahasa asing”. Jawaban yang begitu gamblang ini menggambarkan bahwa tidak ada suatu bahasapun yang termudah dan tersulit di dunia ini. Hamid 'Abdul Qadir juga menyatakan, dalam bukunya “al-Nahj al-Hadith”, bahwa bahasa arab bukanlah suatu bahasa yang sulit, namun jika anda ingin memasuki sebuah rumah, janganlah masuk lewat jendela, tapi masuklah melalui pintunya. Artinya jika anda ingin belajar bahasa Arab carilah celah dan jalannya sehingga anda menemukan jalan masuk yang mudah. Dua pernyataan ini menunjukkan tidak benar jika ada yang mengklaim bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sulit dikuasai. Setiap bahasa memiliki karakteristik tersendiri, dan dalam karakteristik tertentu dalam setiap bahasa pasti ditemukan kesulitannya.

Lalu Bagaimana Cara Termudah Untuk Mempelajari Bahasa Arab?
Banyak referensi yang merujuk pada definisi bahasa yang dikemukakan Ibn Jiniy bahwa
bahasa adalah suara yang diungkapkan oleh suatu kelompok masyarakat untuk menyampaikan tujuan-tujuan mereka”. Para pendidik bahasa sekarang dengan mengutip definisi ini menyatakan bahwa belajar bahasa asing dituntut agar pelajar bahasa itu memulai dengan proaktif mencari ungkapan yang ingin disampaikan kepada pihak lain, lalu menghafal ungkapan tersebut dan menggunakannya untuk tujuan-tujuan yang ingin dicapai."

Para ahli pendidikan bahasa asing di Barat sekarang telah mengalihkan pandangan dari belajar bahasa secara teoritis ke aplikasi bahasa terapan, dan mereka telah berhasil dengan baik. Percakapan-percakapan yang dilakukan sehari-hari secara terus menerus merupakan inti aplikasi bahasa. Percakapan ini diawali dengan komunikasi sederhana sehari-hari dalam berbagai bentuk interaksi antar sesama.

Para pakar di kalangan sarjana Arab baik yang modern atau ulama dahulu seperti al-Jahidz dan Ibn Khaldun menyatakan bahwa bahasa harus memiliki lingkungan bahasa yang sekarang disebut dengan quantum bahasa. Di Indonesia sekarang juga dikenal dengan "kampung bahasa"  untuk belajar bahasa inggris yang cepat dimana diciptakan perkampungan yang seolah-olah orang yang masuk kesana sama seperti berada dalam lingkungan sebuah Negara Barat. Dengan tercipta suasana lingkungan bahasa demikian maka pelajar/mahasiswa secara otomatis terbenahi dengan bahasa secara berangsur dan menyeluruh. Hal yang sangat urgen dalam hal ini adalah mahasiswa harus proaktif ingin tahu segala sesuatu yang ada di sekitarnya, sementara dosen harus siap dengan setiap kosa kata yang dibutuhkan mahasiswa. Selanjutnya kata dan istilah atau ungkapan tersebut dihafal dan digunakan secara terus menerus. Intensifitas mahasiswa untuk memperoleh dan menggunakan bahasa merupakan modal utama dalam belajar bahasa. Dari pihak pendesain bahasa juga jika semakin detil dipersiapkan materi kepada mahasiswa, baik secara tertulis atau memang dosen memiliki kemampuan yang spontan untuk berbahasa sebagaimana dituntut oleh kebutuhan proses pembelajaran maka semakin meningkat malakah (kepemilikan) bahasa pada mahasiswa. Untuk memudahkan mengingat -ka'idah materi sebaiknya disajikan dalam pola-pola tertentu untuk diikuti dan diciptakan contoh baru.

Berdasarkan pernyataan dan uraian di atas kami berpesan kepada mahasiswa khususnya, dan kepada seluruh teman-teman yang ingin mempelajari bahasa arab :
  • Tanamlah dalam diri anda bahwa “saya mampu dan In Sya Allah saya akan mahir berbahasa dalam rentang waktu enam bulan”.
  • Bayangkan anda akan berbahagia dan senang jika mendapat kesempatan melanjutkan studi ke negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu, tapi langsung menggunakan bahasa Arab.
  • Mulailah berbahasa Arab dari sekarang, karena setiap pekerjaan yang anda telah memulainya berarti anda telah memperoleh kesuksesan sebanyak 60%. Bayangkan jika anda berangan-angan akan memulainya sementara tidak pernah memulainya, hal itu tidak lebih dari suatu fatamorgana yang tidak wujud nyatanya.
  • Anggaplah bahasa Arab yang anda hadapi sekarang sama seperti kebutuhan pada bahasa ibu ketika anda kecil dahulu.
  • Maka, tanyakan dan gunakan semua istilah yang ada di sekitar anda dan yang anda butuhkan dengan terus menerus bertanya dan menggunakannya.
  • Hafal ungkapan bahasa yang anda temukan dan gunakan ungkapan-ungkapan yang memiliki tujuan komunikatif bukan bentuk kata lepas dari kalimat, dan anda tidak harus menguasai kalimat yang panjang pada tahap awal.
  • Ikutilah dengan cermat pola bahasa yang anda peroleh, terutama gaya bahasa indah, dan gunakanlah dalam karangan atau insyak anda. Misalnya:
آهْ لَيْتَكِ كُنْتِ مَعِيْ
oh, kiranya engkau bersamaku. atau 

مَا أَجْمَلَ غُرُوْبَ الشَّمْسِ
alangkah indahnya sunset, dan seterusnya
  • Biasakan diri untuk menggunakan kata kerja/tashrif sesuai dengan tuntutan keadaan dalam kalimat seperti: (saya, kamu (lk), kamu (pr), kami, dia (lk), dia, pr), mereka (lk), mereka (pr) dan seterusnya
  • ikutilah gaya percakapan orang Arab dengan memperhatikan tekanan suara dan mad, sehingga bahasa anda diakui oleh penutur asli
  • hindarilah menggunakan bahasa ibu secara mutlak
  • hindari pula menterjemahkan kalimat yang anda temukan dalam ungkapan percakapan, tapi pahamilah maksud dan gunakan langsung dalam percakapan
  • terjemahkan segala sesuatu yang anda dengar di lingkungan anda kedalam benak anda dalam bahasa Arab
  • tinggalkan menghafal kaidah-kaidah bahasa yang anda tidak memahaminya
  • tulislah ungkapan-ungkapan penting dan indah di buku diary anda atau di mading, sehingga dibaca oleh semua teman
  • hidupkanlah buletin mingguan tempat kreaktivitas bahasa arab anda
  • bersemangatlah anda untuk memperoleh pengungkapan bahasa sebanyak-banyaknya

sumber :
majalah shohibul qalam edisi perdana
Read more ...

Selasa, 09 Mei 2017

BUKU PEMBELAJARAN BAHASA ARAB ( MTs )

Unduh buku pembelajaran untuk Guru dan Siswa pelajaran bahasa arab kelas VII - XII kurikulum 2013 :
Link download buku pembelajaran bahasa arab kurikulum 2013, kategori MTs dan MA

1.     Buku Guru Kurikulum 2013 Bahasa Arab MTs Kelas 7
Buku Siswa Kurikulum 2013 Bahasa Arab MTs Kelas 7

2.     Buku Guru Kurikulum 2013  Bahasa Arab MTs Kelas 8
Buku Siswa Kurikulum 2013  Bahasa Arab MTs Kelas 8

3.     Buku Guru Kurikulum 2013  Bahasa Arab MTs Kelas 9
Buku Siswa Kurikulum 2013  Bahasa Arab MTs Kelas 9
4.     
Read more ...

Minggu, 07 Mei 2017

Nasehat untuk para pemuda


Wahai anakku?  Telah berapa banyak malam yang kau hidupkan untuk menghafal ilmu serta menelaah kitab dan tidak kau gunakan untuk tidur ?

Aku tidak tahu apa motivasimu bangun malam ? jika motivasimu adalah untuk mendapatkan kehormatan dunia, meraih harta benda, menguasai jabatan dan menyombongkannya kepada teman sejawat, maka celakalah engkau, celakalah engkau

Namun bila maksud dengan semua itu untuk menghidupkan syariat Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam, mendidik akhlakmu dan menundukkanmu dari hawa nafsu yang selalu memerintahkan keburukan, maka berbahagialah engkau

Duhai anakku hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau akan mati. Cintailah siapa saja yang engkau kehendaki. Sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Beramallah sesukamu, sesungguhnya engkau pasti akan mendapatkan balasannya

Duhai anakku, ilmu tanpa amal adalah kegilaan. Sementara amal tanpa ilmu tak ada artinya sama sekali. Dan ketahuilah sesungguhnya ilmu tak dapat menjauhkanmu hari ini dari maksiat dan tidak akan menolongmu untuk taat dan tidak pula menjauhkanmu esok dari panasnya api neraka

Bila engkau tidak beramal hari ini dan tidak pula berupaya untuk menambal apa yang telah engkau lewatkan pada hari-hari sebelumnya, tentu hari esok engkau akan berkata; “kembalikanlah aku ke dunia, aku akan mengerjakan amal shaleh”. Kemudian kepadamu akan dikatakan, “wahai tolol, makhluk darimana engkau ini?”

Wahai anakku, yang engkau peroleh dari mempelajari ilmu kalam, kedokteran, pembukuan, syair, nujum, nahwu dan sharaf bila menentang zat yang Maha Mulia hanyalah kesia-siaan umurmu

Sesungguhnya aku membaca dalam injil, bahwa Isa ‘alaihissalam berkata: “pada saat mayat disimpan dalam kerenda, hingga diletakkan dipinggir kubur. Allah dengan keagungannya akan menanyakan 4 hal kepadamu” 

Awalnya Allah berfirman, “wahai hambaku selama bertahun-tahun engkau menyucikan diri dari pandangan makhluk, tapi tidak sesaatpun engkau menyucikan diri dalam pandanganku”

Setiap hari Allah melihat kedalam hatimu. Dia berfirman, “kenapa engkau berbuat untuk selain Aku? Sementara engkau dipenuhi oleh kebaikanKu, apakah engkau tuli tidak mendengar?”

Wahai anakku, letakkanlah semangat dalam ruh, ketakutan dalam nafsu dan kematian dalam jasad? Karena sesungguhnya tempat tinggalmu adalah kubur. Para ahli kubur menunggumu setiap saat, bilakah engkau menyusul mereka?

Berhati-hatilah! Jangan sampai engkau menemui mereka tanpa membawa bekal!!!

Imam Alghazali




Read more ...

Rabu, 03 Mei 2017

WASIAT UMAR R.A. KEPADA SAUDARANYA


Diriwayatkan dari Umar Ibnu Khaththab r.a., dia telah berkata kepada salah seorang saudaranya.
  1. إن أردت أن تقع فى أحد وتذمه، فذم نفسك فإنك لا تعلم أحدا أكثر عيوبا منها
Apabila kamu hendak mencaci-maki dan mencela seseorang, cacilah dulu dirimu karena kamu tidak mengetahui apakah seseorang itu lebih banyak cacatnya dari pada dirimu
  1. إن أردت أن تعادي أحدا فعاد البطن فليس لك عدو أعدى منها
Apabila kamu hendak memusuhi seseorang, musuhilah dulu perutmu, karena tidak ada seorang musuh yang paling memusuhimu selain perutmu
  1. إن أردت أن تحمد أحدا فأحمد الله فليس أحد أكثر منه منة عليك وألطف بك منه
Apabila kamu hendak memuji seseorang, pujilah Allah, karena tidak ada seseorang yang paling banyak anugerah-Nya dan kasih saying-Nya kepadamu selain Allah
  1. إن أردت أن تترك شيئا فاترك الدنيا فإنك إن تركتها فإنك محمود وإلا تركتك وانت مذموم
Apabila kamu hendak meninggalkan sesuatu, tinggalkanlah dunia, karena jika kamu meninggalkannya, kamu akan terpuji. Tetapi jika tidak, dunialah yang akan meninggalkanmu sedangkan kamu dalam keadaan tercela.
  1. إن أردت أن تستعد لشيئ فاستعد للموت فإنك ان لم تستعد له حل بك الخسران والندامة
Apabila kamu hendak mempersiapkan bekal untuk sesuatu, maka persiapkanlah bekal untuk kematian, karena jika kamu tidak mempersiapkannya, kerugian dan kesedihan akan menimpamu.
  1. إن أردت أن تطلب شيئا فاطلب الأخرة فلست تنالها الا بأن تطلبها
Apabila kamu hendak mencari sesuatu, cari olehmu akhirat, karena kamu tidak akan bisa memperolehnya melainkan dengan cara mencarinya

Referensi ; Terjemah Majalisus Saniyyah halaman 116

Read more ...

Jumat, 21 April 2017

Test TOAFL (Test Of Arabic as a Foreign Languange)


Test of Arabic as a Foreign Language (TOAFL) merupakan tes untuk mengukur kemampuan seseorang dalam penguasaan bahasa Arab, baik secara lisan maupun tulisan. Saat ini, di berbagai universitas di Indonesia sudah diberlakukan skor TOAFL sebagai persyaratan dalam menempuh atau menyelesaikan studi. Tentu saja, sangat penting bagi kita untuk dapat berbahasa Arab dan menguasai materi tes TOAFL. 

Dikutip dari situs sumberpost.com, di lingkungan UIN Ar-Raniry, test TOAFL itu mulai diberlakukan pada tahun akademik 2012/2013. Untuk mencapai skor yang telah ditentukan oleh tiap-tiap universitas, dan akan terus bertambah tiap tahunnya, bukanlah perkara mudah, para peserta perlu belajar lebih giat lagi untuk mencapai hasil yang maksimal.

Untuk memudahkan para peserta pemula yang ingin test toafl secara gratis, admin sudah menyiapkan satu situs untuk menguji para peserta pemula. Silahkan klik disini untuk memulainya. Situs ini saya dapatkan dari kiriman whatsapp salah satu DOSEN saya ketika semester V MK Balaghah III

petunjuk umum 
- silahkan klik tombol dibawah ini untuk memulai tes TOAFL

- untuk data pertama, anda akan diminta mengisi nama, email, kota, dan nama pesantren atau universitas, dll

setelah selesai mengisi identitas, silahkan klik memulai pengujian

jangan lupa memakai handset dan pastikan kecepatan internet lancar 


SEMOGA BERMANFAAT dan SEMOGA SUKSES


Read more ...

Selasa, 11 April 2017

Syeikh Mutawalli Sya'rawi: Kemanakah air yang dimandikan jenazah Rasulullah mengalir??


Syeikh Mutawalli Sya'rawi dalam sebuah seminar, pernah bertanya kepada seorang pemuda, "kemanakah air yang dimandikan jenazah Rasulullah mengalir?". Pemuda tersebut tidak mengetahui jawabannya, lalu ia menangguhkan jawabannya pada hari berikutnya.

Pada malam harinya, pemuda tersebut bermimpi berjumpa dengan Rasulullah. Dalam mimpinya, Rasulullah berjalan dengan seorang laki-laki dibelakangnya. Pemuda itu bertanya kepada Rasulullah, "kemanakah air yang dimandikan jenazahmu mengalir?", Rasulullah menjawab, "Tanyalah pada laki-laki dibelakangku ini"

Laki-laki dimaksud menjawab, "Air yang dimandikan jenazah Baginda Nabi diangkat ke langit, lalu diteteskan kebumi, setiap tetesan yang jatuh, didirikan sebuah mesjid di tempat tersebut".

Esok hari pemuda itu datang menemui Syeikh Sya'rawi pada seminar berikutnya. sampai seminar berakhir tapi sang Syeikh belum juga menanyakan jawaban terhadap pertanyaan kemarin. pemuda itu sedikit kecewa, lalu ia memberanikan diri untuk mengingatkan Syeikh. kemudian Syeikh Sya'rawi meminta jawabannya.

Pemuda itu menjawab seperti jawaban yang ia dapatkan dalam mimpinya. mendengar jawaban seperti itu Syeikh Sya'rawi bertanya, "Dari mana engkau dapatkan jawaban ini?". pemuda itu bercerita bahwa dia mimpi berjumpa dengan Rasulullah. Rasulullah yang memberi tahuku jawaban ini. Syeikh Sya'rawi memungkas, "Bukan Rasulullah yang memberi tahumu! Tapi lelaki yang ada dibelakang Rasul."

Pemuda itu kaget mendengar ulasan Syeikh Sya'rawi, ia bertanya, "Mengapa engkau tahu perihal mimpiku?" Syeikh berkata: "Laki-laki dibelakang Rasulullah dalam mimpimu itu adalah aku"

sumber
Agar Menuntut Ilmu Jadi Mudah, Abdul Hamid M Djamil Lc, halaman 104-105
Read more ...

Sabtu, 08 April 2017

Wudhu’ : Sebuah Resep Bagi Hidup Sehat


OLEH : Dr. Haluk Nurbaki
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. [QS. Al Ma'idah : 6]

Berikut adalah resep agung dari sebagian keajaiban Alquran. Wudhu atau bersuci sebelum shalat, merupakan suatu keistimewaan khusus dan karunia yang telah dinikmati oleh orang Islam selama lebih dari seribu empat ratus tahun. Namun sayang seringkali pada umumnya mereka melakukan wudhu tanpa menyadari manfaatnya. Melalui beberapa penemuan ahli biologi dalam dua puluh tahun terakhir ini kita memahami sepenuhnya betapa banyak pengaruh menakjubkan dari wudhu. Tiga manfaat utama kesehatan manusia dari wudhu terkait dengan sistem peredaran darah, sistem kekebalan tubuh, dan keseimbangan elektrostatik tubuh.

  1. System peredaran darah
Sistem peredaran darah ada dua. Pertama, jantung memompa darah keluar ke sel-sel jaringan di setiap bagian tubuh. Kedua, jantung mengumpulkan kembali darah yang digunakan secara biologis. Jika peredaran darah balik ini terganggu dalam kadaan tertentu, tekanan darah diastolik (tekanan bawah) akan meningkat, dan ini dapat menimbulkan penuaan, bahkan terjadinya kematian.

Kondisi sehat dan fungsi pembuluh darah sangat penting bagi sistem peredaran darah ganda ini. Pembuluh darah menyerupai pipa lentur, yang terbagi menjadi cabang-cabang lebih tipis ketika jaraknya dari jantung meningkat. Jika pembuluh tipis dalam keadaan tertentu mengeras dan kehilangan elastisitasnya, tekanan dan beban kerja pada jantung meningkat. Dalam dunia medis hal ini dikenal sebagai arteriosklerosis.

Berbagai aspek kehidupan kita menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit. Masalah ini, yang dianggap sebagai dasar dari penuaan dan kerusakan tubuh, yang kini menjadi bidang kedokteran tersendiri. Nutrisi yang tidak tepat dan reaksi saraf berefek serius pada kondisi pembuluh darah. Jika perkembangan sklerosis teramati dalam pembuluh darah, tindakan praktis apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah tidak terjadi sekaligus, tetapi dalam jangka panjang. Pembuluh yang terjauh dari jantung, seperti di otak, kaki dan tangan, lebih rentan terhadap proses yang berlangsung secara perlahan-lahan di lokasi tersebut
dan berlanjut terus menerus dengan berlalunya waktu. Namun, ada aplikasi dalam rutinitas sehari-hari kita di mana latihan (olahraga) dapat menyempitkan dan melebarkan pembuluh darah secara bergantian. Agennya adalah air, yang menimbulkan gradien temperatur. Air menentukan kelenturan dan menjadi pelindung
pembuluh yang jauh dari jantung dengan melebarkan pembuluh ketika panas dan menyempitkan pembuluh ketika dingin. Hal ini juga akan mendorong nutrisi, yang tersimpan dalam jaringan sebagai akibat dari peredaran lamban, kembali ke dalam aliran darah berdasarkan perbedaan suhu.

Melihat fakta ini, kiranya mungkin untuk memahami ayat yang memerintahkan orang
Islam untuk membasuh tangan, kaki dan wajah dalam tatacara wudhu sebagai salah satu keajaiban, terutama dalam kesimpulan ayat tersebut: “Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu”. Peredaran darah adalah nikmat bagi kita dari Sang Pencipta. Perintah untuk melakukan wudhu, menyempurnakan nikmat itu dengan menjaga pembuluh darah dan system peredaran darah umumnya dalam keadaan sehat. Ini adalah yang pertama dari sekian banyak nikmat wudhu. Tak dapat disangkal lagi bahwa berwudhu melindungi kita dari kepikunan di mana pengerasan pembuluh darah tercermin pada peredaran di otak seseorang yang telah melakukan wudhu secara teratur sejak kecil.

  1. Sistem kekebalan tubuh (peredaran darah limfatik)
Selain peredaran sel darah merah dalam tubuh, juga ada peredaran sel darah putih
atau leukosit. Pembuluh sistem ini sepuluh kali lebih tipis daripada yang ada di sel darah merah. Kita kadang melihat cairan tak berwarnanya yang mengalir dari dinding
kulit pada sebagian luka lecet atau luka biasa. Peredaran darah limfatik inilah yang
menjaga semua titik tubuh dalam perlindungan sistem kekebalan tubuh. Setiap bakteri, benda asing, atau sel kanker, yang mungkin telah menginvasi tubuh dihancurkan oleh sel-sel pelawan atau leukosit dalam peredaran darah limfatik. Munculnya penyakit menular atau kanker dalam tubuh selalu bergantung pada gangguan fungsi system kekebalan tubuh.

Persisnya bagaimana sistem pembuluh ini mengembang dan menyempit belum dijelaskan sepenuhnya. Namun, diketahui bahwa panas dan dingin mempengaruhi sistem ini. Terkena penyakit menular seperti flu dianggap terkait dengan ketidakmampuan, karena penyempitan pembuluh tersebut, untuk mengirimkan leukosit dalam jumlah yang cukup ke area yang diderita. Sekarang, fungsi sebenarnya sistem ini dan pembuluh tipisnya, seperti sistem peredaran darah secara umum, terkait erat dengan efek menyegarkan dari bersuci. Struktur sistem kekebalan tubuh, yang memberikan perlawanan terhadap semua penyakit, diperkuat melalui wudhu, dan karunia Ilahi yang disebutkan dalam ayat tersebut terwujud.

Sekarang orang bisa saja menyatakan bahwa, meski sistem limfatik memang disegarkan dengan berwudhu, itu hanya efek samping kebetulan dan tidak disengaja. Namun, bentuk perintah melakukan wudhu yang tepat itu mematahkan pernyataan tidak benar ini. Saya berpendapat, sebaliknya, bahwa cara wudhu yang diperintahkan untuk dilakukan secara khusus itu juga ditujukan pada sistem limfatik. Alasannya adalah sebagai berikut:

  1. Agar sistem limfatik berfungsi dengan baik, bahkan satu titik dalam tubuh tidak boleh diabaikan, yang dijamin oleh wudhu sempurna atau ghusl.
  2. Pusat paling penting untuk merangsang system limfatik adalah daerah nasofaring di belakang hidung dan tonsil, dalam berwudhu membersihkan bagian ini sangat dianjurkan.
  3. Stimulasi kedua sisi leher memiliki pengaruh besar pada sistem limfatik, dan ini juga ada dalam wudhu.

Sel-sel pelawan paling tangguh dari tubuh yaitu limfosit, diangkut ke tempat terjauh dalam tubuh dan, setelah melewati pelatihan biologis intensif, menjaga setiap titik dalam tubuh beberapa kali dalam sehari. Jika limfosit bertemu bakteri atau sel kanker, limfosit menghancurkan bakteri atau sel kanker tersebut. Apakah ini bukan rahmat Allah yang berkualitas prima? Jika gangguan sirkulasi sesekali terjadi dan Anda dapat mencegah atau mengurangi efeknya dengan cara wudhu teratur, apakah tidak tepat jika menganggap perintah itu sebagai pemenuhan janji atas nikmat Allah SWT, karenanya manusia wajib bersyukur?

  1. Listrik statis
Tubuh biasanya memiliki keseimbangan listrik statis, dan fisiologi tubuh yang sehat berkaitan erat dengan keseimbangan elektrostatik.

Kondisi atmosfer, pakaian dan produk plastik yang umum dipakai saat ini dapat mempengaruhi keseimbangan ini secara negatif. Rasa sakit pada penyakit, lekas marah dan kerutan wajah adalah akibat yang paling terkenal. Sebagian besar dari kita menyadari listrik ini ketika turun dari mobil atau setelah duduk di kursi plastik. Cuaca berangin memiliki efek sama. Penyembuhan dengan akupunktur dan, dalam beberapa hal, fisioterapi, dapat mengatasi ketidakseimbangan listrik statis ini; tetapi kita dapat menghindari efek ini secara total, hanya dengan melakukan wudhu beberapa kali sehari.

Ada banyak penyakit psikosomatik yang timbul dari ketidakseimbangan elektrostatik. Saya tidak akan membahas masalah ini di sini. Saya hanya akan membahas pertanyaan tentang perawatan kulit, yang menjadi permasalahan terkenal saat ini. Pengaruh terburuk listrik statis diproduksi terus menerus pada otot subkutan kecil (di bawah kulit), yang akhirnya membuat otot tidak bekerja, itulah sebabnya terjadi keriput. Biasanya dimulai dari wajah, kemudian pada kulit di seluruh tubuh. Pada titik ini, banyak pembaca yang akan melihat setidaknya salah satu alasan mengapa mereka yang telah melakukan wudhu sepanjang hidupnya memiliki wajah yang bersinar.

Barangsiapa memelihara kebiasaan berwudu secara teratur pasti lebih sehat, dan oleh karenanya kulitnya akan tampak lebih indah. Betapa luar biasanya bahwa pada zaman kita sekarang, ketika uang jutaan rupiah dihabiskan untuk membeli kosmetik, sepuluh kali lipat besar pengeluaran masih tidak sebaik dibandingkan dengan melakukan wudhu sempurna secara sederhana. Tak diragukan lagi, apakah wudhu benar-benar ada hubungannya dengan listrik statis? Tentu saja ada. Bagian ayat yang berkaitan dengan tayamum ketika air tidak tersedia untuk berwudhu telah menggaris bawahi fakta ini. Karena pengganti wudhu ini juga memberikan listrik statis yang signifikan.

Memang, pentingnya tayamum sampai sekarang belum diketahui, dan tidak ada seorang pun mencoba menjelaskan mengapa tayamum dapat menjadi pengganti wudhu ketika dalam kondisi terpaksa. Sebagaimana dinyatakan dengan jelas oleh ayat tersebut, aspek sanitasi atau kesehatan dari wudhu adalah Rahmat besar yang sekarang dapat kita jelaskan sebagiannya dalam pengertian medis. Seseorang juga mungkin menyangkal dengan mengatakan: “Tapi saya sudah cuci muka dan tangan pula”. Mari kita ingat bahwa sebagai kebiasaan masyarakat luas, praktik ini memiliki sejarah yang sangat singkat bahkan di antara negara-negara yang cenderung mengklaim sebagai yang paling beradab di dunia. Yang lebih penting dari itu, kebersihan yang didasarkan hanya pada nasihat atau norma-norma baik yang dianut masyarakat umum tidak akan pernah dapat menggantikan kemantapan disiplin, yang dalam Islam berhubungan erat dengan ibadah.Yang pasti, nilai dan pentingnya wudhu tidak akan berakhir hanya dengan pengamatan medis ini, perasaan sejahtera dan bermartabat yang berasal dari wudhu juga berkontribusi terhadap kesehatan umum orang Islam yang taat tapi di sini tujuan saya adalah mengenalkan dengan tepat manfaat medis tambahan tersebut.

Sumber 
majalah Mata Air (Majalah Sains, Budaya dan Spiritualitas). Vol. 1 No. 3 halaman 18-21
Read more ...

PROFIL KEPEGURUSAN OSDA DAYAH RAUDHATUL QUR'AN

Designed By